
Klik satu per satu gambar untuk mengakses informasi-informasi karakter.
Ashura © 2020.
Do not copy any content and design.
Writer Notes
Halo, dengan #Ashura selaku penulis dari Aizawa Sai di sini. Berikut adalah beberapa hal sebagai catatan-catatan dalam bermain peran bersama karakter saya.
Tweets
Tweet dengan tagar Ashura adalah tweet yang mengandung dialog dari penulis.Tweet dengan brackets adalah tweet yang mengandung dialog dari Aizawa di luar karakter (OOC).
Roleplay
Penulis menulis dengan sudut pandang orang ketiga.Dimohon untuk seluruh informasi yang dicantumkan di web ini tidak digunakan untuk godmodding.
Relationships
Saya terbuka untuk relasi dengan karakter yang berada di universe yang sama untuk pengembangan karakter, selama rencana pengembangan hubungan sesuai dengan SL dan desain karakter Aizawa. Jangan ragu untuk menghubungi saya melalui pesan langsung, ya!Untuk relasi yang saya butuhkan dan ketersediannya bisa melihat page relations. Sedangkan untuk rencana perkembangan karakter/SL dari Aizawa bisa diakses di laman Story Line.
Disclaimer
Dengan ini saya selaku penulis, menyatakan bahwa akun serta karakter Aizawa Sai tidak terafiliasi dengan Lai Kuanlin, Yasushi Kiyomoto, Jinichi Kawakami, Jung Wooseok, Kanata Hongo, pun dengan agensinya ataupun proyek yang dijalankan mereka. Seluruh tulisan saya adalah fiksi.Bersamaan dengan peryataan di atas, saya bersedia menghapus foto dan peran dari tokoh yang saya gunakan dalam melakukan permainan peran apabila diminta. Di samping itu, penulis sangat menghargai seluruh tokoh yang digunakan dalam certa dan akan menjaga nama baik tokoh dan memerankan mereka sebagaimana seharusnya.Selain dari hal yang disebutkan di atas, seluruh tulisan dan rancangan karakter adalah ide saya dan seluruh jenis penyaduran tidak diizinkan.
Terima kasih.
Profile.

Aizawa Sai |
相消 さい |
April 20, 2004 |
Birth place | Kanagawa, Japan. |
Gender | Male |
Sexuality | Heterosexual |
Height | 183cm |
Weight | 63kg |
Blood Type | A |
APPEARANCE
Aizawa has a bright oriental skin, with slim-builded and tall figure. His eyes occupied with brown obsidian. He has pointed nose with plump bright-colored lips. His hair is dark colored, and never coloring them with bright color.
A poker and serious face are his default expression. This boy is rarely smile, moreover other fun expressions.
Personality.
Aizawa Sai adalah seseorang yang pendiam, tidak banyak bicara, tidak banyak melakukan reaksi dan ekspresi. Kehidupan keras yang dijalaninya di bawah didikan Hiashi serta pukulan keras akibat kematian saudara tirinya membuat Aizawa menjadi anak yang 'kurang'.
Kurang baik dalam bersosialisasi membuanya menjadi minim empati dan tidak begitu peka terhadap perasaan orang lain. Aizawa adalah seseorang yang straightforward, apa yang ia ingin ucapkan akan ia ucapkan tanpa proses penyaringan.
Namun demikian, Aizawa bukanlah tipe yang mengabaikan orang lain karena menurutnya itu tidak sopan. Dididik untuk menjadi anak yang disiplin dan sopan, Aizawa selalu menanggapi ucapan orang lain dan memiliki tata krama dengan baik.
Kurang bergaul di masyarakat juga menjadikannya seorang literal airhead, dalam arti, ia menafsirkan ucapan orang lain secara harfiah. Ia tidak memahami perkataan-perkataan tersirat.
Ia juga selalu menyembunyikan perasaannya. Tidak akan menunjukkan pada orang apabila ia sedih. Meski sebenarnya ia tidak pintar dalam berbohong dan menyembunyikan perasaannya itu.
Rasionalis dan realistis. Pemikirannya tidak mudah tercampur dengan emosinya, maka hal ini membuatnya menjadi pemecah masalah yang baik.
Hal yang selalu mendorongnya adalah ambisinya. Ia menjadi tipe seseorang yang serius, mengerjakan apapun dengan serius dengan secepat dan seefisien mungkin. Dapat dikatakan pula ia adalah orang yang perfeksionis. Namun demikian, Aizawa orang yang tidak mau repot, ia tidak akan mengerjakan hal yang tidak menguntungkan bagi dirinya.
Baik dalam mengontrol emosinya dan tidak mudah terprovokasi. Tidak suka mencampuri urusan orang lain. Namun begitu hal yang sangat sensitif baginya terungkit, maka ia akan mudah murka.
Aizawa adalah seorang anak yang berada di masa lalu yang keras. Namun bagaimanapun, ia tetaplah seorang anak laki-laki yang baru berusia 16 tahun. Ia masih berupa kanvas kosong yang masih dapat dilukis dengan berbagai tinta.
Akankah suatu saat, es itu mencair?
Akankah, tinta-tinta dengan berwana cerah akan mendominasi kanvas yang sudah ternodai dengan goresan gelap itu?
Trivia.
Sama sekali tidak memiliki kemampuan seni.Terlalu polos.Memiliki luka di bagian dada yang sewaktu-waktu bisa menimbulkan rasa sakit dan menghambat aktivitasnya.Terlalu cepat mengambil keputusan dan tidak sabaran apabila suatu hal tidak berjalan sesuai rencananya.
Kemampuan pancaindera di luar rata-rata. Kekuatan dan kecepatan fisik.Memiliki kemampuan bela diri dan atletis. Cerdas dan terorganisir--perencana yang baik.
Menyebut diri sendiri dengan 'boku' dibanding 'ore'.Menyukai binatang. Ia ingin memelihara kucing atau anak anjing. Atau mungkin ikan. Atau kura-kurang. Atau----Sempat berhenti sekolah selama satu tahun. Seharusnya ia berada di kelas 2 SMA saat ini.Tidak pernah merayakan ulang tahunnya. Awalnya Aizawa hanya memiliki satu pedang. Namun sekarang ia memiliki dua pedang (miliknya dan milik Kawaki).Selalu termasuk di peringkat atas saat sekolah. Tidak memiliki ponsel sampai umurnya menginjak 16 tahun, ponsel pertamanya diberikan oleh Jinichi-sensei.Tidak pernah jatuh cinta. Tentu saja, bergaul dengan perempuan saja tidak pernah.Dalam beberapa waktu, ia pergi ke kuburan ibunya. Satu-satunya foto sang ibu yang ia miliki adalah foto ibunya setelah menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit.
Background Story.
Shinobi.
Ninja, pasti yang pertama kali terlintas di kepalamu adalah seri anime 'Naruto'. Dan yang tergambar olehmu mengenai ninja adalah, mereka yang mengubah energi chakra menjadi berbagai kekuatan; menyemburkan api, memunculkan bola angin, mengendalikan bayangan, dan lain sebagainya. Dan yang terbayang pula olehmu adalah, pertarungan. Saling membunuh untuk merebut dengan kekuatan yang mereka memiliki.
Kenyataannya, di realita tidaklah seperti itu. Shinobi bukanlah manusia ajaib yang bisa mengeluarkan elemen. Ninja secara harfiah berarti seseorang yang bergerak secara rahasia. Keahlian seorang ninja bukanlah pembunuhan tetapi penyusupan. Kawakami Jinichi adalah ninja pengguna ninjutsu terakhir yang masih hidup di dunia ini.
Namun, bagaimana jika beliau yang sempat berkata tidak ingin menurunkan ilmunya pada siapapun, kini berubah pikiran dan melatih seorang anak laki-laki bernawa Aizawa Sai? Mari kita baca kisah hidup Aizawa.
Aizawa (2004).
Di suatu titik di Kanagawa, ada seorang anak panti asuhan yang dilahirkan tanpa orang tua. Yang diketahui hanya nama dari sang ibu, Aizawa Yuko. Sepengetahuan orang-orang di sekitarnya, ibu dari Aizawa meninggal ketika melahirkannya. Yuko melahirkan sendirian tanpa pendamping, dibawa oleh warga lokal yang menemukannya kesusahan di pinggir jalan. Tidak ada informasi yang bisa dikorek dari Aizawa Yuko. Tidak ada ponsel. Tidak ada dompet. Tidak diketahui di mana beliau tinggal. Maka, sang anak yang selamat diputuskan untuk dirawat di panti asuhan. Panti asuhan tempat tinggal Aizawa pun tidak memberikan nama belakang untuknya. Ia hanya dipanggil Aizawa.
Aizawa Sai. (2009)
Usia Aizawa sudah genap lima tahun. Ia tumbuh dengan baik, bisa dibilang sangat baik. Kecerdasannya dapat diukur lebih tinggi dibanding dengan teman seumurannya. Fisiknya pun sangat baik, pertumbuhannya terlihat signifikan.
Suatu hari, pria berumur 30 tahunan datang ke panti asuhan, datang untuk mengadopsi Aizawa. Beliau bernama Satou Hiashi. Diketahu, tiga tahun lalu, beliau juga mengadopsi anak laki-laki di panti asuhan yang sama.
"Aizawa, saya akan memberimu nama belakang."
"Sai. Mulai sekarang, nama depanmu adalah Aizawa Sai."
Kehidupan Baru dan Satou Hiashi.
Beberapa hari setelah diadopsi, Sai akhirnya mengetahui bahwa Satou Hiashi, ayah angkatnya adalah seorang Shinobi. Beliau adalah murid dari Jinichi Kawakami selain Kiyomoto Yasushi. Ya, hampir tidak ada yang mengetahui tentang fakta ini. Karena perbedaan paham dan ideologi dengan gurunya, Hiashi tidak lagi menjadi murid Jinichi.
Maka, Hiashi memutuskan untuk membangun organisasinya sendiri dengan paham yang dianutnya. Organisasi itu ia beri nama Zhenin. Hiashi merekrut anggota dengan cara mengadopsi anak dari panti asuhan, seperti yang terjadi pada Sai, dan satu anak lagi yang ia adopsi tiga tahun lalu yaitu Suzuki Kawaki. Ya, sejauh ini anggotanya hanya tiga orang termasuk Hiashi.
Minggu pertama, Sai diberikan 'materi' mengenai Shinobi, serta ideologi yang dianut oleh Hiashi, ideologi itu adalah, bahwa Shinobi tidak boleh punah. Maka sebab dari itu, Shinobi harus bisa bersaing dengan Yakuza dan Samurai. Nama Shinobi harus kembali mencuat dengan cara mampu menerima seluruh jenis misi, meski itu adalah pembunuhan.
Dan sejak itu, Sai memahami bahwa ia dibawa untuk dijadikan Shinobi, serta penerus Hiashi.
Suzuki Kawaki.
Sai setiap harinya dilatih secara fisik oleh Hiashi, hampir tanpa istirahat. Dimulai sejak matahari belum terbit hingga terbenamnya mentari. ia sering mendapat tindak kekerasan dari Hiashi. Hal itu ia terima apabila Sai menolak perintah, melanggar peraturan, dan apabila hasil latihanya tidak baik di mata Hiashi.
Istirahatnya hanya untuk sekolah, makan dan tidur di malam hari. Sai tidak diberi izin untuk bermain dengan teman sebayanya. Apabila ada sebuah tugas kelompok, Sai hanya diizinkan untuk berkumpul dengan teman sekelasnya apabila tugas tersebut dikerjakan di kediaman Hiashi.
Kehidupannya yang baru sangat membuatnya kesulitan dan frustasi. Setiap harinya bagai mimpi buruk.
'Kenapa harus aku?'
Sampai akhirnya, Suzuki Kawaki menghampirinya.
"Sai, ya? Maaf, aku baru bisa menghampirimu."
Dan sejak itu, setidaknya Sai tidak merasa kesepian. Dan entah bagaimana, besoknya Sai mulai berlatih bersama Kawaki. Padahal, sejak awal mereka berdua selalu dilatih secara perorangan.
Meski peraturan dan jadwal mereka tidak ada yang berubah selain sistem pelatihan menjadi pelatihan gabungan, kini Sai selalu bersama Kawaki. Mereka pergi ke sekolah bersama, makan bersama, dan tidur bersama. Mereka sudah seperti dua saudara--ya, walau sebenarnya secara hukum mereka memanglah saudara yang sah, putra angkat dari Hiashi.
2017.
Suatu hari di waktu latihan seperti biasanya, Hiashi mengumpulkan Sai dan Kawaki. Beliau mengumumkan bahwa hari ini mereka akan melakukan pelatihan spesial dan merupakan evaluasi terakhir.
Karena, mulai esok Hiashi akan melatih satu murid saja.
"Maka, hari ini, evaluasinya adalah pertarungan sampai sekarat."
"Seorang Shinobi harus mengesampingkan emosinya."
Tentu saja Aizawa menolak. Namun Hiashi menghiraukannya, dan ia pergi, mengatakan ia akan kembali untuk melihat hasilnya.
"Aku tidak mau melawanmu, Niichan!"
"Kalau begitu, aku yang akan melawanmu, Sa-chan."
Di luar dugaannya, dengan dingin Kawaki menyerang Sai terlebih dahulu. Pertarungan antar keduanya, pada akhirnya, tidak bisa dihindari. Meski Aizawa menjalaninya dengan setengah hati.
Tanpa Aizawa ketahui, di tengah pertarungan keduanya, Kawaki mengalami batuk berdarah beberapa kali. Kemudian, menjelang akhir waktu pertarungan, Kawaki mengalami muntah darah. Aizawa pun menghampirinya.
"Sai. Sebenarnya aku sakit. Waktuku tidak banyak lagi. Pergilah pada Satou-sensei, nyatakan bahwa kau menang."
"Kalau kau sakit... ke-kenapa...."
"Karena, aku sangat menyukai Shinobi."
Tak lama Hiashi pun datang. Dari pandangan yang dilihatnya, ia menyimpulkan bahwa Aizawa pemenangnya. Kawaki masih hidup, ia dibawa ke rumah sakit. Namun, esoknya ia menghembuskan nafas terakhir.
Karena itu, Aizawa berubah menjadi dingin dan sangat membenci Hiashi. Ia memiliki ambisi baru, yaitu membunuh Hiashi. Menurutnya, Hiashi adalah penyebab kakaknya meninggal. Penyakit Kawaki tidak akan membunuhnya apabila Hiashi tidak memaksa Kawaki untuk terus berlatih.
Saat ini belum bisa, tapi suatu hari nanti... aku akan menghabisinya.
2018.
Selama ini, Aizawa melanjutkan latihannya meski ia harus menahan emosi setiap saat. Ia harus terus berlatih untuk menjadi kuat, agar bisa menghabisi Hiashi.
Suatu hari, Hiashi ditahan polisi karena tertangkap melakukan kekerasan dan hampir membunuh seorang pemilik pabrik. Saat itu, Hiashi menjalankan misi yang ia dapat dari seseorang. Hiashi mendapat hukuman penjara selama lima tahun. Hiashi meninggalkan Aizawa dengan tempat tinggalnya.
"Aizawa, kau membenciku, 'kan? Maka, tetaplah berlatih, dan lawan aku setelah aku lepas dari penjara ini."
Esok harinya, di kediaman Hiashi tempat tinggal Aizawa, datang seorang tamu.
"Aizawa Sai. Perkenalkan, aku adalah Jinichi Kawakami. Bagaimana kalau kau berlatih di bawahku, sebagai muridku?"
Aizawa sangat mengetahui orang ini. Beliau adalah guru dari Hiashi. Maka, ia pun menerima tawaran dari Jinichi.
2020.
"Aku tahu Hiashi telah mengajarimu menjadi Shinobi. Namun, pemahaman dia itu salah. Dan aku akan menjadikanmu sebagai Shinobi yang sesungguhnya."
Ya, Jinichi tahu Hiashi memiliki murid, dan ia yakin bahwa murid itu akan diajarkan ideologi yang dianut Hiashi, yang mana cukup menyimpang. Untuk menghindari penyimpangan yang lebih lanjut itu, Jinichi memutuskan untuk menjadikan Aizawa, murid satu-satunya Hiashi untuk menjadi muridnya. Ia juga telah mengubah keputusannya untuk tidak menurunkan ilmunya pada siapapun karena suatu alasan.
Dan, dua tahun berada di bawah pengajaran Jinichi, Aizawa telah mempelajari banyak hal dan dapat dikatakan hampir profesional. Sistem pelatihan oleh Jinichi berbeda dengan Hiashi. Meski keketatan dalam pelatihan tetaplah sama, namun Jinichi tidak membatasi kehidupan sosial Aizawa. Namun, Aizawa sudah terlanjur kesulitan dalam bersosialisasi dan tidak peduli akan hal itu. Tujuannya hanya satu, yaitu ambisinya. Hal lain akan ia kesampingkan dan selesaikan secepat mungkin supaya ia bisa fokus untuk berlatih. Selain dilatih Jinichi, Aizawa juga dilatih oleh murid Jinichi yaitu Kiyomoto Yasushi di dojou milik Yasushi yaitu Banke Shinobi no Den.
Di tahun ini, Aizawa akan memasuki jenjang SMA. Di tahun yang sama, secara mengejutkan seorang kepala keluarga terpandang mendatangi Jinichi dan meminta sesuatu, dalam kata lain, memberi misi.
Pria itu tahu Jinichi memiliki murid yang akan memasuki SMA. Jadi, beliau meminta Aizawa, murid yang dimaksud, untuk menjalankan sebuah misi pengintaian dan perlindungan. Pria itu ingin Aizawa untuk mengawasi putrinya yang sekolah di luar pengawasannya di Tokyo.
Jinichi menerima misi itu dan menugaskannya pada Aizawa. Dalam misi itu, Aizawa akan didaftarkan pada sekolah yang memiliki asrama. Jinichi berharap, dengan memasuki sekolah itu, jiwa sosial Aizawa akan terbuka.
Kisah di Balik Jeruji Besi
Satu hari sebelum Jinichi Kawakami menghampiri Aizawa, beliau datang menjenguk Hiashi di penjara untuk mengecek keadaannya. Keduanya berbincang.
Hiashi mengaku pada Jinichi kalau ia memiliki murid, yaitu Aizawa dan Kawaki, ia juga menceritakan keadaan keduanya. Hiashi masih berpegang teguh pada ideologinya, yaitu tidak ingin Shinobi musnah di muka bumi.
Hiashi juga mengungkapkan rahasianya, bahwa sebenarnya ia mengidap kanker dan mungkin akan meninggal beberapa waktu ke depan.
"Sensei, aku tahu kau tidak akan goyah dengan pendirianmu. Jika kau memang tetap tidak ingin menurunkan ilmumu pada siapapun, dan membiarkan Shinobi punah. Itu hakmu, tapi saya mohon, tolong rawat muridku Aizawa."
Sepulangnya, semalaman Jinichi memikirkan dan mempertimbangkan obrolannya dengan Hiashi. Dan, ya, berakhir dengan keputusannya untuk mengangkat Aizawa menjadi muridnya.
Relations.

Jinichi Kawakami (NPC)
Beliau adalah 'The Last Alive Ninja' yang saat ini menjadi sensei dari Aizawa.
Jinichi merekrut Aizawa menjadi muridnya karena tidak ingin Aizawa menjadi Shinobi 'yang sesat'. Beliau juga ingin membimbing Aizawa supaya dia juga 'bisa menjadi manusia'. Karena Jinichi tahu kalau masa kecil Aizawa telah direbut.
Beliau adalah guru dari Satou Hiashi, berhenti mengajarnya dan tidak menurunkan seluruh ilmunya pada Hiashi karena Hiashi memiliki pemahaman yang berbeda dengan dirinya.

Satou Hiashi (NPC)
Merupakan sensei pertama Aizawa. Dan mantan murid dari Kawakami Jinichi. Pendiri Zhenin
Hiashi memiliki keinginan yang kuat untuk mencuatkan kembali nama Shinobi. Maka dari itu ia membuka jalannya sendiri dalam memperjuangkan Shinobi dengan mendirikan Zhenin. Beliau adalah mantan murid dari Kawakami Jinichi. Saat ini tengah mendekam di penjara karena aksinya ketahuan oleh pihak berwajib.

Suzuki Kawaki (NPC)
Saudara tidak sedarah Aizawa. Ia juga merupakan rekan pelatihannya di Zhenin.
Kawaki dianggap sebagai saudara kandung oleh Aizawa, pun dengan Kawaki, ia menganggap Aizawa sebagai adik kesayangannya. Kawaki diam-diam mengidap penyakit, dan nyawanya pada akhirnya tidak tertolong sehari setelah dirinya bertarung dengan Aizawa.

Kiyomoto Yasushi (NPC)
Murid Jinichi-sensei, pemililik doujou Ninja BANKE SHINOBINODEN
Kiyomoto Yasushi adalah murid Jinichi Kawakami yang dipercayai oleh beliau, dalam kata lain dia pernah menjadi rekan Hiashi. Ia memiliki doujou pelatihan shinobi, yang saat ini sudah tidak menerima murid lagi. Kiyomoto Yasushi menampung dan melatih Aizawa ketika Jinichi tidak bisa melakukannya.
Playable Characters

Hasegawa Ryōta
Adalah teman satu sekolah Aizawa di SMA namun berada di jurusan yang berbeda.
Orang yang sangat berisik, dan entah mengapa menaruh begitu banyak perhatian pada Aizawa. Maksudnya, karena ia menganggap Aizawa itu sok keren, ia sering menantang Aizawa dalam segala hal dan menganggunya dengan selalu berkata bahwa ia lebih baik daripada Aizawa.
Namun, di samping itu dia benar-benar menganggap Aizawa sebagai temannya, dan sebenarnya peduli pada Aizawa. Meski mungkin awalnya Aizawa tidak menganggap hal yang sama.

Female A
Adalah teman satu sekolah dan satu kelas Aizawa di SMA.
Perempuan ini sama menyebalkannya dengan laki-laki menyebalkan itu. Namun bedanya, ia sering mengganggu Aizawa karena ia berpikir kalau Aizawa adalah orang yang keren.
Ia selalu mencari perhatian pada Aizawa bak perempuan jatuh cinta monyet pada masa SMA. Aizawa? Tentu saja menganggap orang itu sebagai teman.

Saijou Kiki
Adalah seorang murid di SMA yang sama dengan Aizawa. Tepatnya seorang kakak kelas.
Ia adalah seorang putri dari aktris terkenal. Perempuan ini adalah target dari misi yang diemban Aizawa, yaitu untuk dijaga dan diawasi secara diam-diam olehnya.
Affiliation.

TENJIN KOKUSAI HIGH SCHOOL
Adalah sekolah menengah atas tempat Aizawa menimba ilmu saat ini.

ZHENIN (Fiktif)
Adalah organisasi sekaligus doujou milik Satou Hiashi. Organisasi ini adalah tempat pertama Aizawa bernaung untuk berlatih sebagai Shinobi bersama Kawaki.

BANKE SHINOBI NO DEN
Adalah doujou milik Kiyomoto Yasushi, sekarang menjadi tempatnya bernaung setelah meninggalkan doujou Zhenin.
Story Line Planning.
Berikut adalah Story Line Planning, sekaligus dapat dibilang rancangan perkembangan karakter dari Aizawa Sai.
Memasuki sekolah asrama tanpa pengawasan dari sensei-nya, saya berharap Aizawa yang kesulitan bergaul dapat mendapatkan teman dan mulai bisa bersosialisasi. [Direncanakan dari awal masuk sekolah sampai paling mentok menaiki kelas 2]Aizawa mulai memiliki teman dekat yang bisa diandalkan. Seorang teman yang menjadi sahabat yang benar-benar peduli terhadapnya, sehingga Aizawa mulai terbuka. [Direncanakan dari awal masuk sekolah sampai paling mentok menaiki kelas 2]Aizawa menunjukkan kelebihannya dalam segi mengorganisasi dan perencanaan. Ia mengikuti kegiatan sekolah, dan bahkan menjadi pengurus. Sehingga, orang mulai dapat mempercayai dan mengandalkannya. [Menjelang kenaikan kelas 2 atau sesudah memasuki kelas 2.]Aizawa semakin terdorong. Sifatnya pun mulai membaik dan semakin terbuka. [Kelas 2 dan seterusnya].
Storyline alternatif (diwujudkan apabila memang memungkinkan)
Karena ia mulai terbuka dan dapat dipercayai serta diandalkan, saya ingin Aizawa dipercayakan untuk memimpin. Seperti menjadi ketua pelaksana suatu acara? Atau menjadi perfect/vice perfect asrama? Ketua klub? [Diproyeksikan ketika Aizawa memasuki kelas 2]Memiliki hubungan romansa berdasarkan kemistri antar karakter dan penulis (cara menulis masing-masing cocok). [Diproyeksikan dari kelas 1 sampai kelas 3.]
Penyelesaian SL
Mendapatkan sebuah konflik. Bagaimana jika Aizawa mendapatkan misi untuk membunuh? (Saya membuat pilihan target pembunuhan ini adalah temannya, atau target pengintaiannya, atau orang penting lainnya di dalam hidup Aizawa.) [Diproyeksikan untuk kelas 3.]Menyambung dari konflik di atas, saya memiliki 3 opsi. Aizawa menjalankan misinya kemudian keluar dari sekolah.Opsi kedua adalah mengabaikan misinya dan melakukan seppuku.Opsi ketiga adalah terdapat sebuah penyelesaian dan Aizawa melanjutkan hidupnya dengan damai sampai lulus. Namun, saya belum menemukan solusi yang logis untuk menyelesaikan misi tersebut.